23 September 2024

Kebaikan dari Rumah dan Hikmah dari Pandemi COVID 19 Selama Bulan Ramadhan

Ini adalah ceritaku tentang Kebaikan dari Rumah dan Hikmah dari Pandemi COVID 19 Selama Bulan Ramadhan yang bisa kamu pelajari. #CeritakuDariRumah , #CeritakuDariRumahDDSulsel , #BlogCompetitionCeritakuDariRumah

footer logo
Jika ada drama korea (drakor) dengan sentuhan yang keren, semuanya terutama anak muda berbondong-bondong mengidolakan sang tokoh dan menerapkannya di kehidupan sehari hari baik dari cara berpakaiannya, cara jalannya, serta karakter dan watak lainnya dari sang tokoh tersebut. semuanya seakan diarahkan kepada satu titik yakni cerita drama itu sendiri.

Sama hal nya dengan saat ini, dimana seluruh mata dunia dan termasuk indonesia diarahkan pada satu titik yakni Virus Corona COVID 19. namun yang membedakan antara drama korea dengan adanya covid 19 ini adalah: Jika drama korea banyak yang menyukainya, namun kehadiran COVID 19 ini banyak yang membencinya. tidak heran jika hingga saat ini keberadaan Covid 19 menjadi tujuan utama pemerintah indonesia untuk segera diatasi.

Perangi COVID 19 dengan Bergotong Royong

Aku berpikir dan merasakan bahwasanya Pemerintah indonesia itu tidak akan mampu dan sanggup untuk memerangi covid 19 sendirian. oleh sebab itu aku mengajak seluruh keluarga, kerabat, teman, dan publik untuk memeranginya secara bersama-sama atau yang dikenali dengan istilah Gotong royong.

Tahukah kamu, indonesia ini dikenali oleh mancanegara dari jaman pertama kali indonesia merdeka hingga saat ini itu karena beberapa hal misalnya “Suku budayanya, Toleransinya dan yang paling kental yakni Rasa persaudaraan yang erat dengan bergotong royong“.

Seperti yang telah di utarakan oleh Bung karno di dalam pidatonya pada tanggal 1 juni 1945 mengenai Gotong Royong seperti kutipan berikut ini:

Marilah kita menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, bersama-sama ! Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong!

bung karno

Jika melihat fakta sejarah, indonesia merdeka pun dari tangan penjajah berkat adanya Gotong Royong. semuanya bekerja sama satu sama lain walaupun harus gugur di medan perang yang sejatinya menjadi para syuhada. kini alhamdulillah kita selaku anak cucu telah menikmati hasilnya. lantas masihkah kita ini egois? masihkah kita ini memikirkan diri sendiri? masihkah kita ini mengenyangkan perut sendiri? sementara diluaran masih banyak saudara kita yang masih membutuhkan.

Terkait COVID 19 ini, aku selaku penulis ingin mengajak semuanya agar bergotong royong dan bahu membahu mengentaskan permasalahan ini hingga covid 19 berakhir di indonesia dan status indonesia kembali normal. apa saja ajakan aku terhadap kamu wahai para pembaca:

  1. Kamu dapat melakukan berbagai macam aksi kebaikan seperti misalnya: Mendukung segala bentuk kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat terkait memutus rantai penularan virus corona covid 19 dengan cara: Bekerja Dirumah, Beribadah Dirumah, Social distancing, PSBB dan tidak mudik untuk tahun ini.
  2. Jika kamu seorang content creator, kamu bisa membuat secara kreatif misalnya infografis tentang bagaimana publik bisa mencerna dan memahami infografis kamu terhadap memerangi penyebaran virus seperti: cuci tangan pakai sabun, memakai masker, membatasi jarak, hindari kerumunan dan selalu menjaga imun tubuh agar selalu sehat.

Semua orang kini sudah mengetahui bahwa problema covid 19 ini ternyata banyak menimbulkan efek negatif terutama bagi perjalanan kehidupan sehari-hari.

Problema COVID 19 Menimbulkan apa saja

Kamu harus tahu, dan mungkin kamu adalah salah satunya. Bahwa banyak yang bilang kalau virus covid 19 ini memiliki banyak dampak negatif seperti misalnya:

  1. Meninggal Dunia. Jika dilihat dari media resmi yang memberitakan tentang korban meninggal covid 19 tersebut adalah orang tua diatas 50 tahun, dan memiliki rekam jejak penyakit. sehingga ini alasan kenapa COVID 19 harus segera diatasi agar tidak banyak memakan korban meninggal dunia.
  2. Perekonomian Tidak Stabil. Semua para pengusaha, toko kelontong juga banyak mengeluh karena COVID 19 ini telah membuat perekonomiannya tidak stabil.
  3. Peribadatan Tidak Normal. Jika dahulu bisa sholat jumat, tharawih di masjid, kini dianjurkan agar di dalam rumah untuk menghindari virus corona covid 19 ini.
  4. Anggaran Negara membengkak. Efek dan dampaknya adalah anggaran negara yang membengkak untuk mengatasi pandemi covid 19 ini. di dalam kasus ini banyak yang kontroversi seperti bantuan yang tersalurkan tidak tepat sasaran.
  5. Tingkat pengangguran yang tinggi. Dampak berikutnya adalah tingkat pengangguran yang tinggi dimana banyak perusahaan yang melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sehingga ada ribuan orang yang terkena dampak dari virus corona COVID 19 ini.

Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menjadi seorang yang bijaksana dalam melihat efek negatif covid 19 diatas? baik aku akan mencoba memberikan gambaran dan caranya sesuai dengan syariat islam.

  1. Meninggal Dunia karena Covid 19. Menurut ulama dan ustadz bahwa umur itu sudah ditentukan di kitab yang ada di lauhul mahfudz. jadi lebih bijaksana kita melihat bahwa meninggal dunia memang karena masa kontrak di dunia ini telah habis.
  2. Perekonomian tidak stabil. sama dengan umur, bicara tentang rejeki seperti perekonomian semuanya sudah ada jatahnya masing-masing. yakinlah bahwa Allah SWT memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. dan percayalah bahwasanya semua usaha dengan maksimal yang diawali dengan lafadz allah hasilnya akan barokah berapapun kamu memperoleh hasilnya.
  3. Peribadatan Tidak Normal. untuk bijaksana di dalam hal ini, aku menyarankan agar kamu mengikuti seluruh instruksi dari pemerintah. karena seluruh instruksi tidak dibuat dengan sembarangan. ada kyai dan ulama yang memahami dari segi religi nya. jadi jika memang harus di rumah ya sudah kita di rumah saja.
  4. Anggaran Negara Membengkak. Menjadi seorang yang bijaksana dalam melihat kasus ini yakni dengan cara berprasangka baik atau husnudzon kepada negaranya. bukankah kita masih berdiri tegak di bumi pertiwi ini. jika berbicara mengenai tentang oknum dll kita kembalikan lagi kepada sang maha tinggi yaitu ALLAH SWT. biarkan sang pencipta yang memberi teguran. tugas kita adalah berprasangka yang baik terhadap bangsa kita. inget lho.. untuk merdeka ini para pejuang susah payah bahkan nyawa taruhannya, jadi masa kita mau petentang petenteng?
  5. Tingkat pengangguran yang tinggi. Untuk bijaksana dalam melihat hal ini yaitu dengan cara husnudzon juga terutama kepada takdir, qadha dan qadharnya ALLAH SWT. ada banyak realita yang terjadi disaat di PHK kemudian buka usaha sendiri dimulai dari rumah dan alhamdulillah hasilnya menjadi pengusaha yang hebat. itulah pentingnya kita senantiasa berprasangka baik kepada sesuatu hal yang dirasa menyakitkan sekalipun.

Nah setelah kamu mengetahui cara agar selalu Bijaksana dalam menilai banyak kasus yang terjadi, maka saatnya kamu untuk membuat lebih baik lagi, membuat hal yang produktif dan membuat hal yang berguna terutama saat pandemi corona COVID 19 ini. Misalkan kamu dapat mengoptimalkan berbagai macam bentuk aktifitas selama kamu di rumah. Seperti yang aku lakukan di masa pandemi bulan ramadhan kali ini.

Aktifitasku Selama Dirumah di Masa Pandemi COVID 19 Bulan Ramadhan Kali ini

Aku termasuk orang yang tunduk dan patuh kepada negara, apalagi disaat pandemi covid 19 ini dengan cara mengikuti dengan tertib arahan pemerintah pusat dalam menangani masalah virus corona ini. Bekerja dan beribadah dirumah menjadi prioritas aku untuk saat ini sebagai wujud bahu membahu mengatasi penyebaran virus ini bersama pemerintah indonesia.

Namun jangan salah, Selama dirumah tentu aku dapat melakukan banyak sekali pengoptimalan baik dari segi waktu, aktifitas dan produktifitas. mau tau apa saja yang aku lakukan selama di rumah saja? dan kebaikan apa saja yang berhasil menjadi contoh terutama bagi kamu semua? hehe.. simak dibawah ini.

kebaikan dari rumah

1. Dari Segi Waktu

Point utama bagi aku selama dirumah yakni dari segi waktu. waktu merupakan faktor penting dalam banyak hal. jika kamu pernah mendengar sebuah pepatah yaitu yang berbunyi “Waktu adalah Uang”, maka itu bagiku adalah benar.

Namun aku menganalogikan uang di dalam pepatah tersebut adalah bukan suatu “benda”. melainkan suatu yang “berharga”.

Waktu yang aku maksudkan meliputi: Shalat tepat waktu, istirahat dan bangun tepat waktu. mari aku bahas satu persatu.

  • Shalat tepat waktu. sebelum adanya pandemi covid 19 ini, aku termasuk orang yang jika ada panggilan kebaikan seperti adzan yang berkumandang, biasanya aku selalu menunda untuk segera menunaikan shalat. hal itu dikarenakan mungkin rasa capek setelah aktifitas diluar rumah. jadi seperti malas. namun mumpung aktifitasku berada di dalam rumah maka aku tidak mau membuang kesempatan pembelajaran tentang waktu begitu saja. perlahan aku mencoba belajar untuk tepat waktu dalam shalat, walau awalnya susah sekali, namun jika dilatih pasti akan bisa dan terbiasa sehingga berharap menjadi kebiasaan walau pandemi corona nanti berakhir.
  • Istirahat dan bangun tepat waktu. Jika sebelum kedatangan virus covid 19 ke indonesia ini, aku selalu tidak tepat dalam hal istirahat dan bangun tepat waktu karena aku termasuk orang yang cenderung insomnia. maka selama dirumah akupun belajar untuk mengatasi insomnia tersebut secara mandiri, dan alhamdulillah aku dapat instirahat dan bangun tepat waktu. badan rasanya jauh lebih segar dan untuk menjalani hidup rasanya selalu memiliki kekuatan yang positif.

Jadi berkat di rumah ternyata aku dapat memperoleh hikmah dan kebaikan dari segi waktu tersebut. aku bisa shalat tharawih bareng keluarga tepat waktu, dan saat sahurpun aku terbiasa bangun dengan sendirinya tanpa alarm. masyaallah.. ternyata melalui pandemi covid 19 ini yang dapat membuat aku belajar banyak selama dirumah.

2. Dari Segi Aktifitas

Selain pembelajaran tentang waktu, aku juga memiliki banyak sekali aktifitas kebaikan yang bisa di bagikan di kesempatan kali ini. apa saja aktifitasku tersebut selama di dalam rumah?

Memberikan Pendidikan Keluarga

Aktifitasku sehari-hari selama dirumah adalah membimbing anak dan memberikan pendidikan yang tepat di usia dini mereka. aku memiliki 2 anak, anak pertama berusia 4 tahun dan anak kedua berusia 3 tahun. Biasanya sebelum adanya pandemi ini, aku jarang sekali sebagai kepala keluarga untuk bersama-sama kedua anakku apalagi disaat mendidik.

Bersyukur, di tengah pandemi covid 19 ini aku dapat melakukan secara optimal pendidikan kepada anak yang meliputi:

  • Mengajak anak untuk Ibadah Shalat bareng,
  • Memperkenalkan dan mengajari huruf hijaiyah,
  • Memberikan pendidikan menulis, menggambar, dan
  • Pendidikan tentang kemandirian yang meliputi: makan dan minum sendiri, membereskan mukenah serta melipatnya sendiri.
belajar anak
sholat anak

Dan ternyata efek pembelajaran dari orang tua langsung terhadap putrinya dirumah sangat besar dan cepat berhasil. terbukti sang anak langsung memahami beberapa pelajaran selama dirumah. dari sini aku berpikir bahwasanya: Pendidikan tertinggi di usia dini adalah pendidikan keluarga.

Membantu Istri Menggoreng Ikan

Ketika selama dirumah aku juga melakukan aktifitas seperti membantu istri dirumah. seperti misal: Mengganti popok anak, dan yang paling aku sering lakukan adalah membantu membalikkan ikan saat digoreng.

menggoreng ikan
Mungkin dari pembaca ada yang seperti aku, dimana istri aku itu takut sekali untuk goreng ikan, karena ada percikan percikan minyak panas dan pernah mengenai tangannya kemudian lecet. oleh sebab itu dalam urusan membalikkan dan menggoreng ikan tersebut aku yang mengerjakannya.

Tahukah kamu wahai pria, hehe.. janganlah kamu malu dan gengsi untuk membantu istri kamu dirumah. kenapa demikian? karena membantu istri merupakan sunnah rosul seperti yang tertera dalam hadits yang berbunyi:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

‘Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya (HR At-Tirmidzi As-Shahihah no 284).

dan bukan hanya di dalam hadits saja, di dalam alquran pun membantu istri juga merupakan hal yang sangat mulia sekali. seperti pada quran sebagaimana Firman Allah SWT:

وعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْف

Dan pergaulilah mereka (istri-istri kalian) dengan cara yang ma’ruf” (QS An Nisaa’:19)

Nah gimana? masih mau gengsi tinggi? daripada gengsi mending dapat pahala. betul tidak? sekalian juga rumah akan terasa sejuk karena penghuninya menjalankan sunnah rosul.

Bermain bersama anak anak

Aktifitasku selama dirumah berikutnya yakni bermain bersama anak-anak. Pada hakikatnya “Tidak ada kebahagiaan yang sejati melainkan bersama anak kandung”. 

Bahkan aku pernah mendengar ceramah dari ulama yang mengatakan bahwasanya “Tidak ada kenikmatan dunia disaat: orang tua mendengar kabar anak yang sedang koma, lalu ia sembuh. kemudian anak yang sedang hilang bertahun-tahun lalu ditemukan” dan kenikmatan tersebut ternyata melebihi kenikmatan saat memadu kasih dengan istri. wow.. ini dalem banget maknanya.

kuda anak

Belajar dari ceramah sang ulama tersebut, aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang tidak mungkin terulang lagi bersama kedua putriku yaitu bermain dengannya. kadang aku harus:

  • Menggendong kedua duanya secara bersamaan,
  • Kadang aku rela menjadi kuda,
  • atau bahkan aku harus mencoba mengekspresikan sesuai yang dipikirkan anak misal: sedih, bahagia dan ekspresi lainnya.

3. Dari Segi Produktifitas

Untuk yang ketiga. yang aku lakukan selama bulan ramadhan dan dirumah saja yakni melakukan hal yang produktif. makna produktif menurutku adalah hal yang dapat menghasilkan walau tidak notabene adalah hal yang berupa materiil. dan berikut adalah kegiatan produktif selama di dalam rumah.

Mengembangkan Minat Di Dunia Fotografi

Selama bulan ramadhan yakni dirumah, aku tidak menyia-nyiakan minat aku di dunia fotografi. Dan Hal yang sering aku lakukan adalah Memotret Mainan atau Toys Photography. bahkan ada dari sekian banyak potretanku, aku tawarkan di situs jual foto dunia. tentu agar apa yang aku usahakan mendapatkan penghasilan. sehingga aku dapat menggunakan penghasilan tersebut di jalan yang disyariatkan agama yakni tentang kebaikan.

Membuat situs tutorial untuk berbagi ilmu

Alhamdulillah aku dikarunia sedikit ilmu di dunia internet seperti bagaimana cara membuat website dan yang berhubungan dengan dunia blogging. saat sebelum pandemi ini aku tidak kepikiran bagaimana caranya aku berbagi ilmu. namun berkat pandemi ini yang membuatku lebih banyak dirumah, aku mendapatkan cara untuk membagikan semua ilmu agar bermanfaat buat orang banyak. terlebih pada orang yang sedang membutuhkan tutorial untuk menjadi solusi. kamu dapat mengunjungi blog tutorialku yaitu Tuana5.com

Dan lagi-lagi aku mengingat bahwasanya di dalam islam ada 3 amalan yang tidak terputus amalannya hingga akhir hayat seperti hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dimana ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Oleh sebab itu mari bersama untuk menebar kebaikan selagi mampu agar bermanfaat untuk yang sedang membutuhkannya.

Mendukung Langkah Pemerintah untuk cegah COVID 19

Selain mengembangkan minat dengan memotret dan membuat situs berbagi tutorial, Yang aku lakukan selama dirumah di bulan ramadhan ini adalah mendukung penuh segala langkah pemerintah untuk mencegah covid 19. seperti misalnya larangan untuk mudik. aku yang sejatinya memang seorang perantauan selalu menggalakkan aksi tersebut dengan cara memberitahukan kepada keluarga, teman, kerabat bahwa tahun ini aku tidak mudik ke kampung halaman.

Selain itu juga, dari segi mengantisipasi seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak aman dan menghindari kerumuman selalu aku galakkan. setiap hari tidak bosan untuk memperingatkan public dengan cara: membagikan di story instagram aku untuk senantiasa bersama sama melawan corona covid 19 dimulai secara mandiri dari rumah.

dan aku juga senang sekali untuk berbagi pengetahuan dan ilmu terutama ilmu keagamaan yang aku dapatkan dari para ulama misal bencana wabah corona ini menguatkan kita seperti kisah nabi yunus saat di karantina di dalam perut ikan selama 40 hari.

Sekali lagi yang membuat aku suka untuk membagikan ilmu yaitu karena berpegang teguh pada salah satu hadits Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Dengan begitu insyaallah aku berdoa agar wabah virus corona covid 19 ini segera berakhir. namun apakah kamu percaya bahwa disetiap musibah pasti ada jalan keluarnya yang disertai hikmah hikmah dari musibah tersebut? lantas apa hikmah dari Pandemi COVID 19 ini?

Hikmah Pandemi COVID 19 Selama Bulan Ramadhan

Sebagai Penutup, aku telah merangkum seluruh hikmah pandemi covid 19 ini berdasarkan pengalaman dan ceritaku dari rumah selama bulan ramadhan. Hikmah tersebut diantaranya adalah:

  1. Dapat mengerti tentang makna “Waktu” yang sangat bermanfaat.
  2. Dapat melakukan “Pembelajaran yang berharga” terhadap putriku selama dirumah.
  3. Dapat membantu pekerjaan istri yang sejatinya merupakan sunnah rosul.
  4. Bisa bermain dengan putriku dan memberikan kebahagiaan.
  5. Dapat mengembangkan berbagai minat.
  6. Dapat membagikan ilmu yang bermanfaat melalui situs tutorial
  7. Menjadi pahlawan kemanusiaan dengan cara mendukung pemerintah.
  8. Mengajarkan makna kebaikan yang sebenarnya.

Demikianlah Hikmah kebaikan yang dapat aku petik dari cerita dan pengalamanku selama pandemi Covid 19 di bulan suci ramadhan ini. Semoga kamu mendapat faedah dari ceraku dari rumah ini.

Sumber dan Referensi:

  • Foto Pribadi
  • Cerita Pribadi Selama Dirumah
lomba blog dd sulsel

Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition “Ceritaku Dari Rumah” yang diselenggarakan oleh Ramadan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan”